Sedih, Menangis Tersedu-sedu, Orang ini Ditampar di Depan Pintu Toilet
Bapak tua ini menangis tersenguk-senguk di depan toilet
Bukan karena kebelet antri tapi karena disuruh bayar Rp 2000,-
Dikisahkan bahwasannya terjadi sebuah percakapan didepan pintu toilet antara si penjaga toilet dengan seorang tua yang sangat inspiratif. Berikut percakapannya…
. Penjaga : “ Maaf pak, untuk masuk toilet, bapak harus bayar Rp. 2000.
.
Orang tua : “(Menangis)”
.
Penjaga : “Eh… kenapa bapak menangis? Kalau bapak tidak punya bilang aja, nanti saya gratiskan, gpp kok. Silahkan bapak masuk saja.”
.
Orang tua : “Nak, aku menangis bukan karena tidak punya uang. Malah aku punya banyak uang. Jangankan untuk membayar harga masuk toilet. Membeli toilet ini pun aku mampu jika aku mau.”
.
Penjaga : “Lantas, apa yang membuat bapak menangis?”
.
Orang tua : “Aku menangis karena untuk memasuki pintu senajis dan sekotor ini pun punya harga yang harus dibayar bila ingin memasukinya. Bagaimana mungkin tidak dengan pintu surga? Yang begitu harum dan indah. Berapa banyak yang harus aku bayar. Cukupkah dengan amalku? Ibadahku? Pelayanan ku? Cukupkah untuk membayar masuk pintu surga?
.
Penjaga : “(Terdiam… dan ikut menangis)”
.
.
Kisah yang begitu menampar kita, ke toilet bayar kita berangkat nggak bisa ditunda-tunda. Ke masjid gratis masih malas-malasan.
Semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua guna menambah semangat ibadah kita.
from KABAR MUSLIM https://ift.tt/32d46dS
via IFTTT
Bukan karena kebelet antri tapi karena disuruh bayar Rp 2000,-
Dikisahkan bahwasannya terjadi sebuah percakapan didepan pintu toilet antara si penjaga toilet dengan seorang tua yang sangat inspiratif. Berikut percakapannya…
. Penjaga : “ Maaf pak, untuk masuk toilet, bapak harus bayar Rp. 2000.
.
Orang tua : “(Menangis)”
.
Penjaga : “Eh… kenapa bapak menangis? Kalau bapak tidak punya bilang aja, nanti saya gratiskan, gpp kok. Silahkan bapak masuk saja.”
.
Orang tua : “Nak, aku menangis bukan karena tidak punya uang. Malah aku punya banyak uang. Jangankan untuk membayar harga masuk toilet. Membeli toilet ini pun aku mampu jika aku mau.”
.
Penjaga : “Lantas, apa yang membuat bapak menangis?”
.
Orang tua : “Aku menangis karena untuk memasuki pintu senajis dan sekotor ini pun punya harga yang harus dibayar bila ingin memasukinya. Bagaimana mungkin tidak dengan pintu surga? Yang begitu harum dan indah. Berapa banyak yang harus aku bayar. Cukupkah dengan amalku? Ibadahku? Pelayanan ku? Cukupkah untuk membayar masuk pintu surga?
.
Penjaga : “(Terdiam… dan ikut menangis)”
.
.
Kisah yang begitu menampar kita, ke toilet bayar kita berangkat nggak bisa ditunda-tunda. Ke masjid gratis masih malas-malasan.
Semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua guna menambah semangat ibadah kita.
from KABAR MUSLIM https://ift.tt/32d46dS
via IFTTT