Dijodohkan dengan Pria Terjelek, Wanita Ini Menolak Berhubungan, Tak Disangka Hal Ini Merubah Segalanya !!

Pernikahan adalah perkara untuk membangun sebuah rumah tangga.
Tentulah wajib betul-betul serta hati-hati agar satu sama lain bisa mengikat janji saling memtersanjungkan diantara suami istri.



Tapi, dijodohkan orang tua tak rutin salah.

Walau saat ini perjodohan telah dianggap faktor yang kuno.

Mereka menganggap, ini telah bukan jamannya lagi wajib mengikuti keinginan orangtua untuk memilih jodoh.

Orangtua kami rutin mempertimbangkan bibit, bebet, bobot dalam urusan pasangan kita.

Kadang opsi kami sendiri juga agaknya bertolak belakang dengan opsi mereka.

Orangtua mana yang tak suka bila menonton anaknya kelak bisa mengarungi rumah tangga yang rukun serta tersanjung.

Semacam yang dialami wanita bernama Xian Ji.

Ia dijodohkan dengan seorang pria yang dianggap terjelek di kampungnya.

Ia bahkan mengaku tak berhubungan intim selagi satu tahun.

Meskipun mereka telah dikat dengan tali pernikahan.

Tetapi, sebuahkejadian membikinnya Xian tersadar.

Betapa beruntungnya ia dipilihkan seorang pria opsi orangtuanya.

Berikut cerita selengkapnya.

Di usiaku yang ke 24, aku berangkat ke kota untuk bekerja serta baru mulai berpacaran dengan seorang cowok.

Tapi tiba-tiba di akhir tahun waktu aku bersiap-siap pulang kampung mencari orangtuaku.

Mamaku meneleponku serta membikinkan sama sekali terdiam seribu bahasa.

Kakak perempuanku mengatakan, “Papa telah menyiapkan pernikahan sederhana di kampung, tanggal 23 tahun baru kelak kalian menikah.

” Aku jawab, “Siapa?!.. Sembarangan..” Tapi kakakku hanya mengatakan, “Kamu pulang juga kelak tahu siapa..”

Sebab aku baru berpacaran, aku bilang pada kakakku.

“Kalau gak jelas, aku gak mau pulang, lagian aku udah punya pacar sekarang..” siapa sangka kakakku hanya bilang, “Cepet-cepetlah putus kalau gitu..”

Saking takutnya mami kalau aku gak pulang ke kampung, mami sengaja minta kakakku datang dari luar kota untuk pulang bersama aku.

Sesampainya di rumah, aku menonton ada uang 50 juta di atas meja, saat itu aku tiba-tiba merasa, aku dipasarkan..

Mama datang membahas padaku, “Kamu juga tahu, kalian punya adik yang gak bisa apa-apa, kakakmu udah menikah serta pindah jauh di luar kota”

“Kami ingin kalian menikah dengan orang sekampung, mungkin mami sedikit egois, tapi mami sama sekali gak bermaksud jahat”

“Aku serta papamu telah tua, kalau kami meninggal, adikmu bagaimana? Lagipula, selagi ini kami di rumah, Li Xan tak jarang datang bantu mami di rumah.”

Aku langsung teriak, “Aku gak cinta dirinya maaa…!!”

Li Xan dalah cowok yang sangat jelek, kayaknya gak ada orang yang lebih jelek dari dirinya untuk cowok seusianya.

Mulutnya besar, rambutnya sedikit botak, lebih besar 5 tahun dariku.

Tingginya kurang dari 160cm, aku mana mungkin nikah sama cowok macam gini.

Ini sama aja kayak suruh aku mati, aku pun bersikeras gak mau.

Mama menontonku semacam ini, hingga waktu malam sebelum tidur, aku mendengar suara keras dari kamar mama.

Nyatanya mamaku memotong pergelangan tangannya serta bunuh diri.

Kami langsung membawanya ke klinik terdekat.

Seusai sukses di selamatkan, aku juga tak mampu mengatakan apa-apa lagi.

Tanggal 23 bulan pertama di tahun baru, aku pun menikah dengan Li Xan.

Malam itu, aku langsung masuk ke kamar, Li Xan menapaku dari depan kamar, “Mira, udah tidur?”

Aku gak jawab, aku menutup mulut rapat-rapat, menggulung tubuhku di bawah selimut sambil menangis, siapa yang menonton alangkah menderitanya diriku sekarang.

Keesokan harinya, aku baru tahu nyatanya Li Xan tidur di lantai serta hanya beralaskan satu lembar kain tebal saja.

Dia kemudian bertanya, “Kamu lapar gak? Aku ada beli sarapan buat kamu.”

Aku duduk di sofa serta gak bicara, aku lihat Jono, memikirkan mau menghabiskan sisa nasibku bersamanya bikin aku pusing.

Lemak perut bakal hilang dalam kemarin hari apabila sebelum tidur Anda…

Lemak perut bakal hilang dalam kemarin hari apabila sebelum tidur Anda…

Aku menangis, menontonku menangis Li Xan sehingga kebingungan, “Apa aku salah? Aku salah dimana?

Kalau aku salah kalian boleh pukul aku” kemudian dirinya mengeluarkan sebuah alas sepatu serta bilang kalau ibunya memukulnya dengan alas ini kalau dirinya salah.

Aku menangis hingga tak ada tenaga lagi, “Kamu tidur di bawah sini?” aku tanya dirinya sambil makan sarapanku. Dirinya bilang, “Udah biasa, tenang aja.”

Aku tiba-tiba merasa kasihan sekali, tahun ini dirinya telah hampir 30 tahun.

Dia gak bodoh, cuman lebih polos serta tampang terbukti pas-pasan, tapi untuk yang lainnya, dirinya lumayan oke.

Orangtuanya telah lama bimbang sebab dirinya belum menikah.

Di kampung udah tak ada lagi gadis yang bisa dikenalkan dengannya.

Aku tanya dia, “Kamu pakai tutorial apa hingga mamaku berjanji untuk menikahkan aku sama kamu?”

Dia menjawabnya dengan santai, “Gak ada apa-apa, mami kalian tanya, apa aku rela buat jaga adik ipar, ya adik kalian itu, seumur nasib juga, aku ngangguk. Gitu aja.”

Malam itu, dirinya masih tidur di bawah, tapi mesikipun begitu, dirinya masih tidur dengan sangat lelap.

Kayaknya gak ada yang bisa ganggu dirinya tidur.

Kami menjalani nasib semacam ini selagi setengah tahun, kemudian mamaku bertanya,

“Si Li Xan apa gak bisa punya anak gitu ya? Kenapa segitu lama sampe kini kalian belum hamil? Aku cuma menjawab, “gak apa mam, ga butuh buru-buru juga..”

Mama bahkan mau bawa aku serta Li Xan ke dokter untuk cek kesuburan, untung aku tolak.

Aku sempat berpikir untuk tidur seranjang dengannya.

Tapi kalau aku kebayang giginya yang kuning itu, aku langsung sedih serta gak berani bayangin lagi.

Tahun berikutnya, kalau musim hujan, kampung ini dingin banget.

Waktu itu hujan turun satu minggu berturut-turut.

Selama berbagai kali ini, aku bahkan gak butuh turun dari ranjang, dari bangun aku nonton tv.

Li Xan yang bawain sarapan, makan siang serta makan malam, berakhir aku makan, dirinya yang selesaikan semuanya. Hingga malam itu hujan berhenti.

Kemudian LiXan mengatakan, “aku bawa kalian berangkat ke sebuah tempat!”.

Aku gak mau pergi, tapi Li Xan kemudian melanjutkan, “Aku gendong kalian kesana.”

Kemudian Li Xan bawa aku ke taman tua.

Dia memintaku duduk di kursi taman serta menutup mata.

“Nanti aku bilang satu dua tiga, kalian baru buka mata ya!”

Aku bilang,”Kamu ini ngapain sih?”

Tapi detik berikutnya dirinya udah bilang satu-dua-tiga… “Coba liat di depan mata kamu!”

Aku menonton sederetan balon warna-warni, setiap warna difoto dengan ekspresi yang tak sama-beda, di atasnya ada tulisan

“Aku cinta kamu, aku mau menghabiskan nasibku bersamamu.”

Aku kemudian terdiam, aku menonton Li Xan yang tersenyum malu di pinggir sana.

Aku hanya menjawab, “Kamu ini ngapain sih?”

Li Xanbilang, “Aku gak sempat ke kota, seumur nasib aku tinggal di kampung”

“Aku lihat tak sedikit faktor romantis di TV, tapi aku gak bisa lakuin semuanya. Aku mikir tak sedikit, tapi layang-layang yang aku kasih kamu”

“Kamu bahkan gak menontonnya sama sekali, aku kasih bunga sama kamu, kalian juga langsung buang.

Aku cuman kepikiran faktor ini aja, aku lihat di TV juga gitu kok.. Hehehe..”

Itulah pertama kali aku merasa sangat tersentuh serta terharu, mesikipun cuman berbagai buah balon.

Tapi aku merasakan kalau dirinya mencintai aku. Malam itu, aku mencari layang-layang yang dulu dirinya kasih, aku bilang sama Jono, “Coba kalian perbaiki, kelak kalau cuaca cerah kami bisa main layangan..”

Li Xan langsung kaget, “Ah! Aku benerin kini juga…”

Aku tertawa, “Kamu ini, kini itu waktunya tidur tau..”

Sejak hari itu, aku serta Li Xan tidur satu ranjang.. Demi kali ini, dirinya telah berjuang selagi hampir satu tahun..

2 tahun seusai itu, kami berdua berangkat ke kota untuk bekerja serta menabung sedikit uang selagi setahun, hingga tahun berikutnya kami pulang ke kampung serta membangun rumah kami.

Tidak lama seusai itu aku hamil serta melahirkan anak laki-laki pertamaku.

Seusai anakku lahir, Li Xan kembali ke kota untuk bekerja, sedangkan aku di kampung untuk menjaga anak.

Tahun berikutnya, Li Xan pulang serta bilang kalau dirinya mau punya anak kedua lagi..

Inilah nasibku sekarang, aku sangat baik serta sangat tersanjung.

sumber : palembang.tribunnews.com

Postingan populer dari blog ini

Baru Seminggu Suaminya Meninggal. Ibu Ini Berhubbungan Dengan Anaknya Sendiri Atas Dasar Sama­ Sama Suka.

Ternyata Cium Janda 1 Menit Dapat Perpanjang Umur 1 Tahun, ini Faktanya

Video Siswi SMA Melahirkan di Kelas saat Jam Pelajaran Buat Geger Netizen