Subhanallah! Mengapa Islam Larang Tiup Makanan Serta Minuman Yang Panas? Dampaknya Begitu Mengerikan

Tidak sedikit yang meperbuat kebiasaan ini, saat makanan serta minuman tetap panas tak sedikit orang kemudian meniupnya. Semacam saat minum teh, kopi panas, sup, serta lain sebagainya. Ketika tetap panas kami terbiasa meniupnya serta meminum alias menyantapnya.



Tahukah Kamu tutorial demikian dalam Islam sangat tak dibenarkan?
Ada berbagai fakta ilmiah mengenai larangan meniup minuman serta makanan dalam Islam yang tak Kamu ketahui. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhori, Rasulullah
Nabi Muhammad Saw sempat bersabda terhadap umat muslim:

“Apabila anda (sedang) minum, maka jangan bernapas di dalam gelas, serta saat membuang hajat, maka jangan sentuh kemaluan memakai tangan kanan.”

Hadis tersebut memberbagi indikasi bahwa kami tak boleh meniup alias bernafas di dalam gelas. Saat ini, tak sedikit sekali orang yang meniup makanan serta minuman panas.

Hal ini wajar mengingat apa yang kami masukkan ke dalam mulut kami sangat panas serta mungkin saja kami tak bersabar untuk segera mengonsumsinya.

Sayangnya, kebiasaan ini justru dilarang oleh Nabi Muhammad Saw. Lalu, apa alasannya? Rasulullah tak memberbagi argumen terperinci, tetapi beliau melarang kita, berarti itu menjadi tahap dari sunah apabila kami menjalaninya.

Semua yang sudah mengenyam bangku sekolah tentu memahami, manusia bernapas menghirup oksigen alias O2, serta menghembuskan karbondioksida alias CO2. Ketika kami meniup makanan, pastinya yang kami keluarkan adalah gas CO2. Sementara itu makanan panas tadi tetap mengeluarkan uap air (H2O).

Menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida bakal membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam.
H2O + CO2 => H2CO3

Butuh kami tahu bahwa didalam darah itu tersedia H2CO3 yang berkegunaaan untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer (larutan yang bisa mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 serta dengan basa konjugasinya berupa HCO3- jadi darah mempunyai pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi CO2 + H20 HCO3- + H+

Tubuh memakai penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi dengan cara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan mutlak dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis alias alkalosis.

Asidosis adalah kondisi dimana darah terlalu tak sedikit mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) serta tak jarang menyebabkan menurunnya pH darah. Sedangkan Alkalosis adalah sebuahkeadaan dimana darah terlalu tak sedikit mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) serta kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

Kembali lagi ke perpersoalanan awal, dimana makanan kami tiup, lalu karbondioksida dari mulut kami bakal berikatan dengan uap air dari makanan serta menghasilkan asam karbonat yang bakal mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kami jadi bakal menyebabkan sebuahkeadaan dimana darah kami bakal menjadi lebih asam dari sewajibnya jadi pH dalam darah menurun, kondisi ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.

TersediabHadits larangan meniup makanan panas. Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam serta lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan tutorial menurunkan jumlah karbon dioksida.

Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi kondisi tersebut dengan tutorial mengeluarkan lebih tak sedikit asam dalam air kemih.Tetapi kedua mekanisme tersebut tak bakal berkegunaaan apabila tubuh terus menerus menghasilkan terlalu tak sedikit asam, jadi terjadi asidosis berat.

Sejalan dengan memkurang baiknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang menarik, rasa mengantuk, terus mual serta mengalami kebingungan. Apabila asidosis terus memkurang baik, tekanan darah bisa turun, menyebabkan syok, koma serta bahkan kematian.

Akibat meniup makanan panas sebelum makan nyatanya mengerikan juga ya, jadi lebih baik tunggu makanan hingga dingin ketika ingin memakannya.

Bagi kami yang tetap selamat meskipun tak jarang meniup makanan panas sebelum makan, Kamu wajub bersyukur. Tetapi segeralah hindari sebelum akibat mengerikannya menimpa Anda. Mari kami ikuti Sunah Rasul SAW supaya selamat dunia akhirat. [Radarislam/ 9Tc]

Postingan populer dari blog ini

Baru Seminggu Suaminya Meninggal. Ibu Ini Berhubbungan Dengan Anaknya Sendiri Atas Dasar Sama­ Sama Suka.

Ternyata Cium Janda 1 Menit Dapat Perpanjang Umur 1 Tahun, ini Faktanya

Video Siswi SMA Melahirkan di Kelas saat Jam Pelajaran Buat Geger Netizen