Nabi Muhammad Melarang Tidur di 2 Waktu Ini

Tidur adalah suatu keperluan setiap manusia supaya menyeimbangkan kenasiban seusai beraktifitas. Dengan tidur, kami menjadi segar kembali. Tubuh yang lelah, urat-urat yang mengerut, serta otot-otot yang digunakan beraktivitas seharian, dapat meremaja lagi dengan melakukan tidur.



Dalam Islam, semua lakukanan dapat menjadi ibadah. Begitu pula tidur, semacam yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam Al-Quran, Allah swt pun menyuruh kami untuk tidur. Tetapi, nyatanya ada 2 waktu tidur yang dilarang oleh Rasulullah.

1. Tidur di Pagi Hari Seusai Shalat Shubuh
Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, serta Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).

Ibnul-Qayyim sudah mengatakan mengenai keutamaan awal hari serta makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau mengatakan:

“Tergolong faktor yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, sebab waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali.

Tersedia kebiasaan yang hebat serta agung sekali mengenai pekegunaaanan waktu tersebut dari orang-orang shalih, hingga-sampai mesikipun mereka berlangsung sepanjang malam mereka tak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit.

Sebab ia adalah awal hari serta sekaligus sebagai kuncinya. Ia adalah waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, serta darinya hari itu bergulir serta mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut.

Maka seyogyanya tidurnya pada saat semacam itu semacam tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya’
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ serta mengobrol seusainya” (HR. Bukhari 568 serta Muslim 647).

Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan:

“Mayoritas pakar ilmu menyebutkan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ serta mengobrol seusainya. Serta sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam persoalan ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan:

“Banyak hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus pada bulan Ramadlan saja.”

Al-Hafidh Ibnu Hajar mengatakan dalam Fathul-Baari (2/49):

“Di antara para ulama menonton adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang bakal membangunkannya untuk shalat, alias diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tak hingga melewatkan waktu shalat.

Pendapat ini juga cocok, sebab kami katakan bahwa argumen larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”

Sumber: islamedia.id

Postingan populer dari blog ini

Baru Seminggu Suaminya Meninggal. Ibu Ini Berhubbungan Dengan Anaknya Sendiri Atas Dasar Sama­ Sama Suka.

Ternyata Cium Janda 1 Menit Dapat Perpanjang Umur 1 Tahun, ini Faktanya

Video Siswi SMA Melahirkan di Kelas saat Jam Pelajaran Buat Geger Netizen