Tinggal Di Rumah Kakak, Saat Mandi Tengah Malam Gak Sengaja Dengar "Percakapan Kakak Dan Ipar", Pagi Harinya Saya Langsung Meninggalkan Rumah Itu!

Rumah tua saya berada di daerah persawahan, keluarga kita benar-benar miskin, kita tinggal di suatu rumah gubuk. Ayah bunda bekerja sebagai petani, begitu sulit payah berjuang tetapi tak sempat menghasilkan uang tak sedikit. Kita ada 3 bersaudara, semuanya perempuan. 



Kakak kedua berangkat ke luar kora untuk bekerja sedangkan kakak pertama telah menikah serta saya sendiri merupakan siswa SMA. Hingga sekarang uang yang dihasilkan ayah bunda serta kiriman dari kakak kedua digunakan untuk membangun rumah tua kita ini supaya menjadi lebih keren lagi.

Ayah bunda memutuskan untuk meperbuat renovasi rumah pada liburan musim panas dengan pertimbangan saya juga libur sekolah jadi bisa menolong-bantu ayah bunda saat merenovasi rumah. Saat musim panas tiba, kita mulai meruntuhkan bangunan rumah tua kami, ayah bunda sementara tinggal di rumah tetangga sedangkan saya tak punya tempat untuk tinggal. Saat itu saya memutuskan untuk mengangkat tas saya serta berangkat tinggal di rumah kakak pertama.

Mesikipun keadaan keuangan kakak pertama juga tak berlebihan, tetapi rumahnya merupakan rumah baru, setidaknya ada kamar untuk saya bisa istirahat serta tinggal sementara.

Saat musim panas, cuaca begitu panas menyengat jadi saya mempunyai kebiasaan wajib mandi sebelum tidur. Tetapi di rumah kakak tak ada kamar mandi sendiri, mereka memakai kamar mandi umum untuk mandi. Saya sangat tak terbiasa dengan keadaan itu. Tetapi, apabila tak mandi, badan saya bakal gatal-gatal serta bakal aroma keringat bahkan saya tak bisa tertidur apabila tak mandi. Tapi apabila saya mandi, saya takut ditengah-tengah sedang mandi, ada orang yang tiba-tiba masuk.

Jadi saya rutin menantikan hingga kakak serta kakak ipar saya tidur, saya baru berangkat mandi. Biasanya itu telah jam 12 malam.

Kemarin malam, saya tertidur sebelum mandi. Jadi begitu bangun di pagi hari, saya langsung berangkat mandi. Tetapi di tengah saya mandi, saya mendengar ada suara langkah kaki menuju kamar mandi. Saya begitu terkejut serta ketakutan saat itu. 

Tiba-tiba suara langkah kaki itu terhenti. Tetapi saya tetap saja ketakutan, saya merasa ada orang yang mengintip saya saat itu, sekujur tubuh saya gemetaran. Langsung saya membungkus tubuh saya dengan handuk serta berlari ke kamar saya. Padahal saya belum berakhir mandi, tetap ada sabun yang belum bersih dibilas tetap menempel di tubuh saya.

Mulai sejak malam itu, saya begitu sensitif dengan suara-suara yang ada. Di malam yang begitu sunyi senyap, sedikit suara saja bisa membangunkanku. Sama semacam malam itu, saya tak sengaja mendengar perbincangan kakak serta kakak ipar di balik dinding kamar.

Kakak dengan nada marah mengatakan, "Tadi aku kan telah bilang, LiLi sedang mandi, kenapa kalian tetap aja berangkat ke kamar mandi?"

Kakak ipar dengan nada nyantai menjawab, "Aku mau buang air kecil, kebelet! Apa wajib tunggu hingga ngompol dulu baru berangkat ke kamar mandi? Lagipula, saya juga tak tau dirinya ada di kamar mandi yang mana."

Kakak menjawab, "Kamu nih gila ya?"

Kakak ipar menjawab, "Kamu yang gila! Aku kan emank gak sengaja menonton dia!"

Saat pagi hari, saya berkemas serta pamit dengan kakak saya. Saya mengatakan bahwa saya ingin pulang ke rumah menolong ayah ibu. Kakak sempat menahan saya, tetapi saya tak mengulas persoalan saya diintip saat sedang mandi itu. Kakak sangat menyayangkan kepergian saya sebab ia merasa tak lebih memperhatikan saya saat sedang tinggal di rumahnya serta berharap kalau saya bisa tinggal lebih lama lagi.

Kakak tetap mengatakan, pulang ke rumah tentunya saya tak punya tempat tinggal. Saya meyakinkan kakak bahwa ada kawan sekolah yang mengundang saya belajar bersama, mungkin saya bisa tinggal di rumahnya. Mendeng4r penjelas4n say4, akhirny4 kak4k pun t4k menah4n say4 l4gi. Sekar4ng s4at menont0n kak4k ip4r, say4 meras4 sang4t k4ku, t4k t4u w4jib bersik4p bagaim4na.

Seusai hingga di rumah lama, saya pun menolong ayah bunda merenovasi rumah kita serta hanya dalam waktu berbagai bulan, rumah kita pun berakhir direnovasi serta saya pun tinggal bareng lagi bersama ayah serta ibu.

Semoga postingan ini berguna ya, sahabat Cerpen! Dibagikan yuk!

Sumber: pixpo

http://www.cerpen.co.id/post_145217.html

Postingan populer dari blog ini

Baru Seminggu Suaminya Meninggal. Ibu Ini Berhubbungan Dengan Anaknya Sendiri Atas Dasar Sama­ Sama Suka.

Ternyata Cium Janda 1 Menit Dapat Perpanjang Umur 1 Tahun, ini Faktanya

Video Siswi SMA Melahirkan di Kelas saat Jam Pelajaran Buat Geger Netizen