Saat Hujan Badai, Nenek Tua Ini Tiba-tiba Datang "Membantu Kelahiran" Istriku, Siapa Sangka Waktu Tahu "Identitas Aslinya", Langsung Merinding dan Menangis!

Oraang assing ini hanyalaah seoraang nenek tua, wajahnyaa yang penuh dengaan kerutaan, baju yang baasah, berlangssung sempoyongaan, mengeetuk pintu,"Nyonyaa, bolehkaah aku berteeduh di ssini?"



Nyonya Adele lihat dirinya telah tua serta pincang dengan sebelah lututnya yang mungkin berpersoalan, langsung saja mempersilahkan dirinya duduk serta mengeringkannya dengan handuk seadanya. Saat bertanya bukti dirinya, nyatanya nenek tua ini orang pegunungan serta tersesat di jalanan jadi terus berlangsung terus jauh!

"Nenek lapar gak? Rumahku ada sisa sayur, nenek boleh makan kalau mau nek!", sapa Adele sambil tersenyum.

Tetapi sang nenek menjawab dirinya tidak lapar, hingga Adel sendiri mempersiapkan sedikit makanan untuk dirinya ngemil sedikit. Nenek tuaa tiba - tibaa bertanyaa,"Nyonyaa, aku lihaat perutmuu bessar ssekali, telaah mau melahirkaan ya?"

Adele baaru saja menikaah sertaa sedaang mengaandung anak pertamanyaa. Dirinya mengelus - elus perutnya,"Iya nek, sebentar lagi bakal masuk ke bulan melahirkan."

"Bentar lagi, bentar lagi...", kata sang nenek sambil tertawa. Mereka berbincang - bincang, memberikan pengalaman demi pengalaman di suasana hujan yang besar yang terus lama terus membesar. Adele merasa nenek tua ini khawatir, jadi berinisiatif,"Hujannya semacamnya gak bakal berhenti sih bu, gimana kalau malam ini nenek nginap di sini?"

Nenek merassa gak enakkaan, tetaapi terus dipakssa oleh Adele sertaa suaminyaa yang pas pulaang dengaan bassah. "Nek, meskipun ranjang & kamar ini telah tua, tetapi kamar ini sempat digunakan oleh orangtuaku. Mereka telah lama meninggal dunia, jadi kamar ini dapat nenek pakai untuk malam ini", kata suaminya Adele selama merapikan kamar serta menyusun bantal serta ranjang.

"Orangtua kalian begitu cepat meninggal, tentu tidak mudah untuk kalian berdua yang tetap muda. Ngomong - ngomong, kalian tidak jarang ke gunung potong kayu? Aku sempat menontonmu!", kata nenek.

David, suaminya Adele, belum sempat menjawab, tiba - tiba dengar Adele menjerit dari luar kamar! Bergegas dirinya keluar, dirinya menonton Adele terduduk di lantai sambil mengerang,"Pa, perutku sakit, semacamnya telah mau melahirkan!"

"Kamu tahan, aku bakal panggilkan bidan datang, kalian tahan ya!", kelihatan David gegabah.

Sang nenek entah kapan tiba - tiba datang menghampiri serta mengatakan,"Di luar hujan begitu lebat, jalanan saja gak kelihatan, gak sempat lagi, kalian ke dapur panaskan dua panci air panas, aku bakal bantu proses persalinannya!"

David sempaat ragu, taapi saang nenek langssung membentaknyaa,"CEPATAAN BUAAT! NUNGGUU APA LAGII!?"

Nenek tuaa itu langssung mempompoong Adele ke ranjangnyaa sertaa menenangkaan dirinyaa supayaa tidaak gegabaah. Dengan cepat serta tanpa ragu, sang Nenek menolongnya serta memberbagi aba-aba serta berbagai jam kemudian, anak mereka lahir dengan suara isak tangis yang sangat keras serta ibunya yang tetap bernafas istirahat di ranjang tidur mereka.

Keduaa passutri ini melepaskaan nafaas kelegaaan, sangaat berterimakaasih terhadaap nenek tuaa ini. Ketikaa mereka maau mengucapkaan terimaa kasih, nenek tuaa ini telaah hilaang! Mereka cari kemana - mana, tetapi saja tidak ada! Pintu mutlak terbuka, mungkin nenek itu diam - diam pulang. Waktu itu cuaca di luar telah terang, hujan pun telah tergantikan dengan pelangi yang menghiasi suasana langit biru.

Hal ini aneh banget bagi David serta istrinya, nenek yang telah pincang itu, dapat berangkat begitu cepat! Dirinya menonton ada suatu kain yang penuh darah di lantai dekat pintu, dirinya merasa semacamnya sempat menontonnya dimana, tapi dirinya lupa! Hingga pada malam itu, David mimpi aneh.

Di mimpinya, ada seekor rubah yang tersenyum dengannya, bahkan dapat mengatakan - kata,"Kamu lihat kain berdarah itu, ingat sesuatu gak? Akulah rubah kecil yang kalian tolong 3 tahun lalu. Waktu itu kakiku terjebak oleh jebakan yang dibangun manusia. Kalian datang dengan mengangkat kayu serta melepaskanku. Tetapi sebab aku berdarah hebat, kalian menutup lukaku dengan potongan bajumu serta aku pun selamat! Hari itu hujan lebat, aku tahu istrimu bakal melahirkan di hari itu, sebab itulah aku datang untuk menolong istrimu..."

David sadar dari mimpinya itu, dirinya cari secarik kain itu, serta benar! Kain itu sama persis dengan mimpinya, dengan kain yang diberbaginya terhadap sang rubah 3 tahun lalu.

Kisah ini mengajarkan terhadap kita, tidak perduli apakah makhluk nasib lain itu benar - benar mempunyai jiwa alias tidak, Tuhan menciptakannya tentu ada maksud serta tujuannya. Berbuat baiklah terhadap semua makhluk nasib, serta Tuhan bakal mendatangkan berkat yang spesial hanya untukmu di waktu yang tidak sempat kalian duga!

Sumber : handtify

http://www.cerpen.co.id/post_146700.html

Postingan populer dari blog ini

Baru Seminggu Suaminya Meninggal. Ibu Ini Berhubbungan Dengan Anaknya Sendiri Atas Dasar Sama­ Sama Suka.

Ternyata Cium Janda 1 Menit Dapat Perpanjang Umur 1 Tahun, ini Faktanya

Video Siswi SMA Melahirkan di Kelas saat Jam Pelajaran Buat Geger Netizen